Kamis, 23 Oktober 2014

BATIK MADURA


Batik Madura Sebagai bentuk karya seni budaya, batik Madura cukup banyak diminati konsumen local dan interlokal karena bentuk dan motifnya yang khas. Motoif-motif yang dituangkan dalam lukisan batik merefleksikan karakter masyarakatnya. Yang paling terkenal adalah batik buatan Tanjung Bumi, di kabupaten Bangkalan. Tanjung Bumi menjadi sangat identik dengan batik Madura. Disana, boleh dibilang sebagai sentranya batik Madura yang sudah berkembang sejak ratusan tahun silam. Ciri batiknya sangat khas pesisiran yang memakai warna-warna berani dan bercorak bebas. Kebiasaan membatik di Tanjung Bumi terbilang unik. Masyarakat disana masih menjadikan membatik sebagai sebuah pekerjaan yang serius dan tidak bisa dikerjakan serampangan. Sehingga, untuk membuat sehelai kain batik saja, paling cepat dikerjakan dua minggu.

Mereka tidak pemah mau memaksakan jika kondisi fisik lelah karena akan berpengaruh terhadap hasil goresannya. Proses inilah yang temyata memikat hati konsumen, termasuk turis asing. Tidak hanya itu, proses dari bahan baku hingga jadi kain batik yang siap dijual, terbilang rumit sehingga tidak semua orang disana bisa mengerjakan. Dari segi bahan, batik Madura tidak jauh berbeda dengan batik kebanyakan yakni ada yang dari katun dan ada juga yang berbahan sutra.
Salah satu batik khas dengan motif lama adalah Gentongan. Batik Gentong mempunyai nilai lebih dalam tradisi Batik Madura. Di sebut genthongan, karena pada proses pewarnaannya direndam dalam wadah gentong selama dua bulan. Kabarnya setelah direndam, lembaran batik tersebut kemudian disikat. Selain untuk membersihkan malam yang tersisa, juga agar warna lebih awet melekat pada kain. Tak heran bila batik ini bisa berumur hingga puluhan tahun lebih dengan warna tetap. Kebanyakan batik gentongan ini harganya mahal.
Kini motif batik Madura juga mulai mengadopsi beberapa motif kombinasi atau

Keelokan batik klasik yang halus dengan warna-warna lembut dan berani..





Tidak ada komentar:

Posting Komentar